Malu-maluin Tau

Kemarin jam 11 malem aku sedang dalam perjalanan pulang ke kost di daerah Kelapa Gading.

Buset, jam segitu masih keluyuran aja bro? Iya, biasalah superhero, mesti keliling kota demi membasmi kejahatan.

Mobil Batman yang kukendarai pun melaju sampe di daerah Bulevard Kelapa Gading situ. Oh. Ada keramaian masyarakat. Oh. Ada apa itu? Oh. Itu ada kecelakaan rupanya. Oh. Aku sih udah tau duluan dari Twitter-nya pak polisi. Katanya ada mobil Vios nyemplung di kali Bulevard situ. Aduh.

Dan, ya Tuhan, rame sekali lalu lintas di sana. Sampe agak macet kayak DKI Jakarta. Lihatlah itu sepeda motor banyak diparkir di pinggir jalan sementara pengendaranya berkerumun di sekitar TKP.

Pastilah itu orang-orang berjiwa mulia yang sedang membantu proses evakuasi.

Bukankah negri kita emang terkenal sebagai negri elok yang ramah tamah, gotong royong, gemah ripah, loh jinawi? Bukan kah begitu kan?

Bukan. Sayangnya bukan.

Itu katanya mitos.

Itu ternyata orang-orang yang sedang menonton mobil kecemplung itu.

NONTON cuy!

Sambil kadang foto-foto, untuk diupload di Twitter atau Facebook atau Youtube atau situs pembukti eksistensi diri lainnya. Sekalian biar mereka ada bahan untuk diomongin di sekolah atau di kampus atau di kantor esok paginya. “I was there! Gue liat sendiri bro! Masyaallah! Sumpah! Ngeri bro! Deg-degan gue!”

Begitu biar jadi pusat perhatian di antara teman-teman. Atau mungkin biar ada topik untuk ngajak ngobrol mantan pacar yang uda setahun dieman. Siapa tau balikan.

Dan itu TKP layaknya objek pariwisata.

Ya betul.

Harusnya ada loket masuk buat yang mau nonton.

Harusnya ada tukang foto bawa kamera polaroid yang nawarin foto eksklusif di TKP.

Harusnya ada tour guide yang bisa menjelaskan kronologi kejadian ke pengunjung (tersedia juga dalam bahasa Inggris dan Mandarin untuk turis asing).

Harusnya ada yang jual Mizone, Aqua, kacang, permen, dan tahu asin.

Harusnya ada sedia cinderamata oleh-oleh khas kecelakaan situ, misalnya sempalan trotoar pembatas kali yang ditabrak Vios naas itu.

Harusnya Jero Wacik selaku menteri Pariwisata tahu akan hal ini, bahwa rakyatnya suka hiburan semacam acara kecelakaan gini. (By the way menteri Pariwisata bener masih Jero Wacik ga sih? Gak tau ding, uda lama gak BBM-an sama SBY).

Dan.

Harusnya kalian tidak seperti itu.

Malu-maluin tau 😦

9 pemikiran pada “Malu-maluin Tau

  1. “Harusnya ada yang jual Mizone, Aqua, kacang, permen, dan tahu asin.”

    ejian yu…kenangan pas jualan di atas bis patas semarang – sl3 yooo…wkwkwkwk

Tinggalkan Balasan ke lambangsarib Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s