Si Gondrong

Sepertinya sudah saatnya kalian mengetahui jati diri kekasihku.

Inilah dia yaa, dibantu yaa, prok, prok, prok…

Silakan dikagumi. Dan tolong abaikan mas-mas kaos kuning di sebelah sana. Itu bukan aku.

Kekasihku itu orangnya cukup pemalu (lagian siapa pula yang tidak malu kalo punya pacar kayak aku gini).

Kata orang-orang sih dia cantik.

Iya emang. Tapi masih cantikan adiknya kok ๐Ÿ˜†

Kekasihku itu rambutnya gondrong, pake tindik pula. Kayak personel band metal. Tapi aku mau menerimanya apa adanya.

Aku sering menggodanya seperti ini,

“Say, kamu kalo rambutnya disemir pirang mirip artis itu tuh..”

“Siapa? :)”

“Suleee”

…mbohhh!!

Hehehe.

Atau juga di lain waktu, ketika aku menemukan beberapa helai rambutnya di jaketku yang dia pinjam,

“Say, helaian rambut kamu ini mau aku simpen ya”

“Buat apa emang?”

“Mau aku rangkai jadi tulisan”

“Hehe, tulisan apa say?”

“WELCOME..”

“Kurang ajar!! Dikira ijuk buat keset apa!!”

Seringnya berakhir dengan aku dicubit di perut. Tapi tidak kubalas. Takut nanti kebablasan.

***

Syukurlah, bahwa si Gondrong ini termasuk tipe cewek yang sederhana.

Jaraaangg banget dia shopping baju, sepatu, tas, atau benda-benda duniawi pemikat kaum hawa lainnya. Paling dia hanya akan beli kalo emang bener-bener lagi butuh dan harganya wajar dan ada diskonnya dan kalo bisa masih ditawar.

Gak bakalan mau dia beli tas yang motifnya kayak keranjang bungkus tape ketan gitu, tapi harganya cukup buat ngasih beasiswa full dari playgroup sampe sarjana.

Untuk urusan dandan pun dia gak terlalu ribet orangnya. Paling-paling pake bedak doang. Gitu aja uda cantik kok. Mungkin dia gak mandi seminggu pun juga masih cantik. Tapi bau.

Dalam hal transportasi juga, walaupun sekarang aku bisa *ehemm* bawa mobil, tapi dia kadang tetep lebih pilih naek sepeda motor.

“Cuma pergi deket situ kan say, daripada macet juga. Irit bensin, irit parkir, hehe…” begitu katanya.

Sebenernya alesan dia doang itu mah. Paling-paling biar ada kesempatan buat meluk pinggangku.

Oya. Seringkali dia bahkan tidak keberatan untuk berjalan kaki. Padahal kalo mau, dia bisa terbang. Kan dia aslinya bidadari, jatuh dari surga, di hadapanku, eeeaa…

Tapi walaupun dalam kesehariannya dia begitu bersahaja, untuk urusan memilih jodoh standardnya cukup tinggi. Mesti yang keren, yang ganteng, yang pinter, yang lucu, yang atletis, yang puitis, yang romantis, yang sukses, yang jujur, yang ahli di bidangnya, yang berakhlak mulia, yang penulis, dan seterusnya.

Untunglah ada aku yang memenuhi semua kriteria itu.

***

Iya kira-kira begitulah kalo kami sedang pacaran.

Hubungan per-pacaran-an kami sudah 5 tahun lebih. Jadi sudah bukan pacaran gaya kemarin maghrib lagi.

Pasangan lain masih demen foto depan kaca toilet, sementara kami udah mikir foto pre-wed.

Pasangan lain masih gombal-gombalan jayus semacam, “Papa kamu itu sipir Cipinang ya? Soalnya kamu telah memenjarakan hatiku”, sementara kami sudah serius berikrar, “Papa kamu itu papaku jugaย  :)”

Pasangan lain mau putusin telepon masih pake prosedur genit-genitan semacam “Kamu dulu yang nutup” “Enggak ah kamu dulu” “Ya udah sama-sama ya, satu, dua, ti..ga” “…….” “Ihh, kok belum ditutup?” “Iya masih kangenn” “Iiih, xixixi”, sementara kami mau putus telepon mah ya udah putus aja, toh hati kami tetep nyambung.

Pasangan lain suka iseng-iseng bikin nama buat bayi, sementara kami sih uda mulai bikin bayinya. <– disensor si Gondrong

Pasangan lain masih ngurus status relationship di facebook, sementara kami ngurus status di kantor catatan sipil.

(Gak ding. Belom ding. Sebentar lagi lah. Doain aja ๐Ÿ™‚ )

***

Udah ah. Sekian dulu soal si Gondrong. Kalo dibahas terus bisa-bisa nanti aku kalah populer. Nanti lah kapan-kapan kalo ada niat aku bahas lagi.

Oya, barangkali kalian bertanya siapa nama aslinya. Tak perlu lah dicantumkan di sini. Kalian cukup memanggilnya si Gondrong.

Itu sekarang.

Nanti, tak lama lagi, kalian bisa memanggilnya Nyonya Gusman.

Hehehe.

๐Ÿ™‚

23 pemikiran pada “Si Gondrong

  1. Eaa..”papa kmu papaku jg” ๐Ÿ˜›
    Ak ra sabar yu…ndelok foto prewedmu..msti bedo dewe…bhahhahahhahaha
    Awet n langgeng yaaa…ta doain..:-)

  2. ihhhh…koq pake hp?!!? wahh iki…katane wong kaya n sukses sak kota semarang….ak mesakke koncoku ik….sabar n tabah ya lin..smg dirimu ga salah pilih…ahaahhahhaah *peace yu ๐Ÿ˜›

  3. Lha po jenengmu Yowono? Masih keren Wiyono

    Wah, seperti biasa, kontennya lucu, penulisannya lucu-kreatif-ndaenteng. Tapi di bagian:
    #
    โ€œCuma pergi deket situ kan say, daripada macet juga. Irit bensin, irit parkir, heheโ€ฆโ€ begitu katanya.
    #
    Dibandingkan dgn cerita langsungmu sebelum post ini, ketoke ada 1 kata yang tidak ada menjadi ada… Nda papa. Habis ini dari 5 roti 2 ikan menjadi… Alah mbuh

  4. Ping balik: 14 Februari 2013 | Oh Mas Gusman!

  5. Mbok ya yang dipasang difoto itu yang pengambilan gambarnya tampak depan, supaya keseluruhan wajah cantiknya terlihat jelas. Masak cuman bibir sama hidungnya aja yang keliatan.

  6. Ping balik: Tentang Kenapa Aku Lama Tidak Menulis dan Hal-hal Lainnya yang Belum Tentu Terkait | Oh Mas Gusman!

  7. Ping balik: Now Everyone Can…cel | Oh Mas Gusman!

  8. Ping balik: Opa Saranghae | Oh Mas Gusman!

  9. Ping balik: Kemarin Waktu Nonton ‘Soekarno’ | Oh Mas Gusman!

  10. Ping balik: Naek Kereta Api Itu Tututut | Oh Mas Gusman!

  11. Ping balik: Bahagia itu Sederhana (Syarat dan Ketentuan Berlaku) | Oh Mas Gusman!

  12. Ping balik: Ketika Menghibur Kekasih | Oh Mas Gusman!

Tinggalkan Balasan ke siapa saya ? Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s