Kurang Pas

Akhir-akhir ini, aku lebih suka mengisi bensin sepeda motorku di Shell.

Tau Shell sodara-sodara?

https://i0.wp.com/photos.wikimapia.org/p/00/03/27/75/17_big.jpg

Yak itu dia pom bensinnya Shell.

Iya. Itu pom bensin kok. Jangan mentang-mentang ada logo kerangnya lalu kalian kira ini rumah makan seafood. Don’t judge a book by it’s cover ya guys.

Aku lebih suka di sini itu terutama karena cenderung gak serame SPBU Pertamina pada umumnya. Lebih sepi. Lebih syahdu. Cocok untuk mengasingkan diri dan mencari inspirasi untuk mengarang puisi. Mungkin karena dia gak jual BBM bersubsidi sama sekali. Ya malah enak, jarang pake antri jadinya. Tau sendiri kan aku orangnya sibuk dan memiliki mobilitas motoritas yang cukup tinggi. Sehingga waktuku jangan sampai terbuang untuk hal-hal yang kurang berguna.

Beberapa kali aku isi bensin di Shell yang di sini, kadang yang di sana, tergantung pas lagi lewatnya mana dan jodohnya sama siapa. Dari situ aku jadi bertanya-tanya. Sejauh pengamatanku, kok Shell ini gak ada yang Shell Pasti Pas ya. Atau mungkin karena pake bahasa Inggris jadinya Shell Must Be Fit. Tapi gak ada juga tuh.

Kalo Pertamina kan ada. Kalian tau SPBU Pertamina yang Pasti Pas! itu kan?

SPBU Pertamina PASTI PAS! adalah SPBU yang telah tersertifikasi dapat memberikan pelayanan terbaik memenuhi standard kelas dunia. Konsumen dapat mengharapkan kualitas dan kuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang ramah, serta fasilitas nyaman.

Itu definisi dari situsnya sih. Sebuah konsep yang sungguh terpuji dan mulia bukan? Bahwa kalo kita mengisi bensin di SPBU yang ada maskotnya berupa kotak-merah-berwajah-bahagia yang mengacungkan jempolnya tinggi-tinggi seolah ingin mengatakan pada kita “buka sithik joss” itu, maka kualitas, kuantitas, pelayanan, dan fasilitasnya pasti terjamin.

https://ohmasgusman.files.wordpress.com/2014/06/b4721-logopastipas.jpg

Iya. Terimakasih wahai Pertamina.

Joss.

***

Tapi kalo dipikir-pikir ya, sebenarnya hal-hal itu memang hak dasar kita sebagai konsumen kan? Kualitas, kuantitas, pelayanan, dan fasilitas. Right?

Okelah. Mari kita singkirkan dulu soal pelayanan dan fasilitas.

Pelayanan mau sampe seheboh apa juga sih? Aneh juga kan kalo petugas pom bensin pelayanannya terlalu lebay semacam, “Bisa dilihat menunya ada Premium, Pertamax, Solar ya kak. Jika sudah siap memesan bisa hubungi saya Wahyuningsih”.
Trus pas kita pilih, misal mau isi Premium gitu, si petugasnya bilang, “Pilihan Anda te~patt sekali. Premium itu BBM bersubsidi cocok untuk orang seperti kakak. Pesanannya ditunggu lima belas menit ya kak. Jika ada tambahan bisa hubungi saya kembali Wahyuningsih”.

Soal fasilitas juga. Emangnya ada SPBU yang sampe “dilengkapi kolam renang, jogging track, tempat fitness, arena bermain anak, dan water treatment sehingga airnya dapat diminum langsung” gitu? Kalo ada SPBU berfasilitas semacam itu pasti uda dijual sama Feni Rose di hari Minggu. Untuk kemudian hari Senin harganya naek.

Satu-satunya fasilitas yang sangat kita harapkan dari SPBU ya paling-paling toilet bersih, biasanya untuk pipis ketika perjalanan ke luar kota. Walaupun agak aneh juga ya rasanya pipis di pom bensin itu. Sebelum mulai pipis bawaannya pengen ngomong “Dari nol ya” ssyuuuuu…..

Tapi pada dasarnya, tidak ada orang yang ke SPBU cuma demi mencari pelayanan dan fasilitas semata (kecuali yang kebelet pipis di luar kota itu tadi). Kita ke pom bensin ya karena butuh isi bensin. Bensin dengan kualitas dan kuantitas standard.

Kualitas dan kuantitas yang sesuai itu mutlak. Bukan sesuatu yang patut terlalu dirayakan juga jika si pedagang bisa memberikan hal yang mutlak tersebut. Apakah tukang gorengan yang memberikan 6 biji cakwe ketika kita memang membeli dan membayar untuk 6 biji cakwe tersebut harus kita bilangi wow gitu?

Bermaskot ataupun tidak, kualitas dan kuantitas standard itu hak dasar kita. Justru sudah seharusnya semua SPBU itu standard minimalnya Pasti Pas.

Kalo ada SPBU Pasti Pas, berarti kan ada SPBU gak Pasti Pas (atau Pasti gak Pas).

Kalo gak pas ya berarti kan merugikan konsumen.

Kalo gitu kenapa gak ditutup aja? 🙂

5 pemikiran pada “Kurang Pas

  1. Sepakaaaatt, mas Gusman, hihihi… Analisa yang cihuy banget. Salam kenal ya, saya emak2 blogger dari Sby. Selama ini silent reader aja di blog kamu yang (sayang banget) jarang di-update ini. Hiks.

  2. ERPmu ikutke tender2 di Pertamina… Sering2 promote ke BUMN wkwkwkwkwk..
    Ngadain seminar-seminar… sekali undang Pertamina, sekali undang Shell, sekali undang Chevron, Caltex, dll.
    Bagus buat inspirasi blogmu…

  3. Kesel ngantri! Toilet buat wanita yg ada di shell ada 3 pintu, Tp Knp yg bs dipake cm 1 ya? Yg 2 lg utk apa?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s