Sori-sori.

Kemarin-kemarin lupa ngabarin juga.

Jadi aku yakin sebagian di antara kalian pasti ada yang gak sempet nonton ketika aku ditayangkan di salah satu saluran televisi nasional terkemuka di tanah air.

Yak, kalo begitu silahkan ini di-ciyee-in dan dikagumi.

Ciyeeee….

Bagi kalian pembaca yang berakhlak rusak dan jarang beribadah, pasti pertanyaan pertama yang ada di kepala kalian adalah, “Itu tanganmu kok kayak megang apa gitu to Gus?” Huft. Pikiran kotor kok dipelihara terus to mas, mbak. Kapan majunya negara kita.

Anyway.

Kalo ditanya itu Mata Najwa pas episode apa dan ditayangkan kapan, jujur aku lupa. Perhatianku terlalu terfokus pada kecantikan kak Najwa. Iya aku emang manggil dia ‘Kak’, dia manggil aku ‘Dik’. Ehehehe. Dasar kak Najwa.

Dan sebagian besar pembicaraan kami malam itu juga aku lupa.

Maklum lah aku juga tegang. Kau tau sendiri kan kak Najwa itu kalo tanya modelnya kayak apa. Seperti rentetan peluru dan tajam. Tapi cantik. Ehehehe. Dasar kak Najwa.

Berikut ini adalah potongan dialog yang aku masih bisa ingat.

“Yuwono, dulu katanya waktu lulus SMA sempet mau kuliah jurusan Desain Komunikasi Visual ya?” begitu tanya kak Najwa.

“Iya kak, eheh-” belum sempat kuselesaikan ‘ehehehe’-ku itu tiba-tiba sudah dipotong aja lagi sama si kakak.

“Trus kok akhirnya masuk Teknik Elektro? Sebenernya kalo secara hati nurani pengennya jurusan apa?”

“Karena yang Desain Komunikasi Visual biayanya mahal kak. Saya dulu kan belum sekaya sekarang. Sebenernya ya pengen masuk jurusan DKV itu. Saya itu kan basic-nya suka menggambar. Lha wong saya dulu punya cita-cita mau jadi ilustrator kok. Gitu kak, ehe-”

Dan kemudian ‘ehehehe’-ku dipotong lagi. Mungkin dia jijik.

“Pengen jadi ilustrator? Sebelumnya juga sempet bilang pengen jadi pengusaha. Trus bilang juga pengen jadi penulis. Banyak juga ya keinginannya?”

“Ya namanya manusia kak. Nafsu duniawi-nya kuat”

“Jadi kalo saya tanya: Ilustrator, pengusaha, penulis. Yuwono pilih yang mana?”

“Yuwono pilih kak Najwa saja”

“Hahaha… Dasar”

“Iya. Serius kak. Namanya juga manusia. Nafsu duniawinya kuat”

.

.

Ehehehe.