Pada mulanya Yuwono adalah jomblo.
Rambutnya belum berbentuk dan gondrong; kutek hitam menutupi kukunya, dan aksesoris gaul semacam gelang dan kalung tersebar di atas tubuhnya.
Berkatalah gadis itu: “Jadilah rapi”. Maka Yuwono pun jadi rapi.
Gadis itu melihat bahwa Yuwono itu baik, lalu diputuskannyalah untuk jadian.
Tak terasa sudah lama juga ya.
Kamu masih ingat?
Itu terjadi ketika program EASE (East Asia Student Encounter) di kampus yang kita ikuti bersama di tahun 2006. Itu adalah semacam program pertukaran budaya antara mahasiswa Indonesia-Jepang yang berlangsung selama dua minggu di Jepang.
Sebelum program berlangsung, ada masa-masa persiapan yang harus kita lalui bersama teman-teman lainnya. Itu aku ingat sekali pas jaman latian presentasi bahasa Inggris yang dipandu oleh mas Ari Petrus namanya.
Kita-kita disuruh mem-present tentang diri sendiri, trus nanti yang laen boleh tanya-tanya.
Kemudian seorang wanita asal Salatiga, Indonesia itu mem-present tentang dirinya.
Kemudian si mas Ari Petrus-nya “Any question for her?”
Kemudian, entah kenapa aku jadi iseng tanya “Do you have boyfriend?”
Kemudian tentu saja bocah-bocah yang laen dengan noraknya, “Ciyeeeeeeee”
Kemudian, demi semakin mencari sensasi, sekalian aku-nya melanjutkan “Do you have any plan for this Saturday nite?”
Kemudian bocah-bocah itu semakin histeris “CIYEEEEEEEEEEEEEEEE” sambil gebrak-gebrak meja dan menjambak-jambak rambut sendiri. Astagfirullah. Heboh sekali itu pokoknya.
Tapi oh tapi, berani sumpah demi apa aja, aku begitu bukan karena ada perasaan ato naksir sama wanita asal Salatiga, Indonesia itu. Sama sekali tidak!
Oh ya ampun itu murni iseng dan cari sensasi belaka, maklum anak muda, gondrong pula.
Dibilang wajahnya cantik, hmmm, masih ada kok peserta lain yang lebih cantik. Yaitu yang bernama Adeline. Dan sekarang Adeline sudah menikah dan punya anak satu. Cuma FYI sih ini.
Dibilang punya inner beauty, hmmm, kan barusan kenal juga, jadi gak mungkin setau itu. Boong banget lah kalo baru kenal berapa bulan trus naksir dengan alesan inner beauty. Bagi cewek-cewek, kalo ada cowok yang semacam itu, jangan dipercaya ya. Itu sama-sama mustahilnya dengan menjadi kaya karena manusia membantu manusia.
Jadi sekalli lagi aku tegaskan, itu beneran iseng!
Nah, dan jadilah sejak saat itu wanita asal Salatiga, Indonesia itu diceng-cengin dengan aku yang asal asalan ini.
Aku juga ngikut aja dijodoh-jodohin. Makin cari sensasi juga. Maklum anak muda, gondrong pula.
Yang lama-kelamaan berujung pada naksir beneran.
Itu sih ibarat orang niatnya mau kentut tapi kebablasan kecirit di celana.
Lalu kemudian di Jepang, 17 Agustus 2006.
Itu adalah hari terakhir program. Dini hari. Bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Aku, yang waktu itu masih gondrong idealis, menyatakan cinta padamu.
Jangan dikira itu gampang. Apalagi kamunya sadis gitu.
“Eh, mau ngomong dong”
“Ya udah ngomong wae”
“Tapi jangan di sini, rame orang…” Waktu itu aku masih pemalu. Belum bermental selebritis seperti sekarang. Dan waktu itu emang lagi rame. Temen-temen yang lain masih pada bangun, berkeliaran, genit-genitan sama orang Jepang. Dasar kalian ih.
“Cepetan ah, uda mau bobo ini, mau ngomong apa??”
…..
Ah, andai rasa ini rasamu. Pasti kamu gak akan setega itu. Akhirnya setelah muter-muter ini-itu gak jelas, aku berhasil memproklamasikan cintaku padamu. Harapanku adalah, kalo kita kenang di kemudian hari, kita akan bisa pamer sama orang-orang: kita jadiannya di Jepang loh guys.
Asoy sekali bukan?
Tapi aku kau tolak aku waktu itu. Asem ya.
Padahal sebenernya ada cewek Jepang yang naksir aku juga, tapi aku tetap memilihmu yang orang Indonesia itu. Mengapa? Ya iyalah, kalo pacaran sama orang Jepang susah ngapelnya, susah silaturahmi sama orang tuanya, susah ngobrolnya. Takutnya malah sering salah paham. Misskom. Miss kimochi.
Tapi tetap saja aku kau tolak aku waktu itu. Asem ya.
Akan tetapi.
Setelah itu kamu tidak menjauhi aku, ato jaga jarak dariku, ato ngediemin aku. Walaupun aku gondrong dan kaosku itu-itu aja. Dan bau. Malahan kita jadi lebih akrab, jadi lebih deket, jadi lebih tau satu sama lain.
Ah, pasti diam-diam kamu juga sebenarnya naksir aku, tapi malu-malu dulu, mau nge-fit-and-proper-test dulu, mau tunggu hasil rekomendasi KPK dan PPATK dulu. Kau kira aku calon Kapolri apa. Huh.
Ya begitulah lama-lama entah kapan kita pun jadian.
Iya. Beneran entah kapan gitu jadiannya. Pokoknya tau-tau uda jadian aja.
Nah, karena jadiannya gak tahu sejak kapan, maka kita putuskan lah kalo mau ngerayain tanggal jadian ya tanggal 17 Agustus. Pas aku nembak itu.
Ah, enak ya jadian bisa gitu.
Coba kalo nikah bisa gitu juga. Pacarannn teruss, lama-lama gak tau kapan tau-tau uda nikah sendiri. Uda hamil sendiri. Haha.
Ini kalo Mami baca pasti marah. OJO NGAWUR YO KOWE! Iya maaf Mi, becanda, kan itu ada “Haha”-nya tadi. Haha.
Sekarang tanpa terasa sudah hampir 9 tahun berlalu sejak saat itu. Lama juga ya. Ini pacaran apa wajib belajar.
Perlu saudara saudari semua ketahui, dan aku juga baru nyadar sih, bahwa sebenarnya malam latian presentasi itu adalah masa ‘turning point’ atau ‘akil balig’ untuk hubunganku dengan si wanita asal Salatiga, Indonesia itu.
Kalo aja tidak ada “Do you have boyfriend?” malam itu, pasti tidak bakalan kami diceng-cengin.
Mungkin juga tidak bakalan pula terpikir olehku untuk naksir apalagi jatuh cinta kepada wanita asal Salatiga, Indonesia itu.
Oh, sungguh ajaiblah jalan hidup umat manusia itu! Viva panah asmara!
Aku akan dengan bangga menceritakan kisah ini kepada anak-cucuku nanti. Ya, tentu saja anak-cucu yang dihasilkan oleh aku dan wanita asal Salatiga, Indonesia itu. Tentang bagaimana semua ini berawal.
Kemudian setelah itu aku juga akan berpesan kepada mereka anak-cucuku itu,
“Kenangkanlah aku dengan merayakan peristiwa ini”
Lalu berkatalah Yuwono itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai Nyonya Yuwono, sebab ia diambil dari Yuwono”
Gusss kreatip banget sikkk ayat di Buku Kejadian bisa2nya ya…hihihi
Ohhh 9 tahun gus? Kalo kawin dah menghasilkan 5 anak tuh Gus… hahaa
Selamat Ya Gus…
Btw sbenernya Nikahnya kapan sik?
Salam buat si gondrong ya. Keren euy berawal dari Jepang 😉
Hahaha banyak amat 5 anak kayak Pancasila 😀
Thankyou mba Jo!
Salam balik ya dari si Gondrong, hehehe..
Liar biasa 🙂
mungkin maksud anda Luar biasa #sokGoogle
I barely know you but I did enjoy reading this. Thx for sharing.
Thankyou Pita!
Glad you enjoyed it 🙂
Jieeeee, nostalgia nih yeeeee.. Suit suwiw…
Ehehehe..
Suit suwiw balik sis
Aduh sweet bgt bacanyaaaa jd senyum2 sendiri
Ya jangan di kantor aja yang penting senyum2nya 😀
Undangan nikahnya kapan masbro?
undangannya sudah berlalu masbro,
tapi gpp, masih banyak nikahan lainnya yang bisa kau tunggu